Uji Potensi Ekstrak Daun Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ATCC 25922
DOI:
https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2024.v11.i01.p16Keywords:
antibakteri, Eurycoma longifolia Jack, metode difusi cakram, mikrodilusi cair, 96-well microplateAbstract
Dewasa ini, tanaman lokal dari suatu daerah banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat karena dipercaya efek samping yang diakibatkan lebih kecil. Hasil kajian farmakologis sebelumnya telah ditemukan bahwa Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) berpotensi sebagai antikanker, antimalaria, antileukemia, antiinflamasi dan antibakteri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menguji ekstrak daun pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) sebagai antibakteri terhadap Escherichia coli ATCC 25922, dengan variasi konsentrasi yakni 15%, 35% dan 55% serta chloramphenicol (kontrol positif) dan pelarut etanol 96% (kontrol negatif) sebagai pembanding. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dengan data kuantitatif dilanjutkan uji KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) dengan metode mikrodilusi cair menggunakan microplate 96-well sebagai data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan Kruskal Wallis dan Mann-Whitney sebagai uji lanjut. Rata-rata diameter zona hambat oleh ketiga ekstrak daun pasak bumi kategori kuat secara berturut- turut yaitu 12,67mm, 17,07mm, dan 18,67mm. Berdasarkan hasil visual kultur jernih pada uji KHM, kolom sumur ke-4 dengan konsentrasi sebesar 6,875 µg/mL ditentukan sebagai konsentrasi hambat minimum.