Aktivitas antimikroba dan antioksidan ekstrak metanol jamur yang diisolasi dari air laut Pantai Amed dan Tulamben

Authors

  • Ni Kadek Dwijayanti Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
  • Ni Made Widya Wulandari Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
  • Ni Putu Ananda Eka Putri Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
  • Ni Putu Eka Leliqia Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
  • I Putu Yogi Astara Putra Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
  • Joko Tri Wibowo Pusat Riset Vaksin dan Obat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  • Ida Bagus Nyoman Putra Dwija Program Studi Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Ni Putu Ariantari Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.24843/JBIOUNUD.2025.v29.i01.p04

Keywords:

,2-difenil-1-pikrilhidrazil, antimikroba, antioksidan, difusi cakram, jamur laut

Abstract

Jamur laut merupakan salah satu sumber penting metabolit sekunder dalam penemuan obat. Isolasi jamur laut dapat dilakukan dari berbagai sumber di ekosistem laut, termasuk air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi jamur dari air laut di Pantai Amed dan Tulamben, melakukan skrining fitokimia ekstrak metanol, melakukan uji aktivitas antimikroba ekstrak menggunakan metode difusi cakram, dan uji antioksidan menggunakan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Tiga isolat jamur laut berhasil diisolasi dalam penelitian ini dan diidentifikasi sebagai Aspergillus sp. RM-NS-AL-AM(2), Cladosporium sp. AL-TU, dan Penicillium citrinum RM-NS-AL-TU melalui identifikasi molekuler. Jamur tersebut kemudian difermentasi pada media beras yang mengandung garam dan tanpa garam. Pada akhir fermentasi, metabolit sekunder diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat, dilanjutkan dengan ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut metanol yang mengandung 10% air dan n-heksana. Hasil skrining fitokimia fraksi metanol yang didapatkan menunjukkan seluruh fraksi mengandung senyawa golongan alkaloid dan polifenol. Diantara ekstrak uji, ekstrak yang diperoleh dari fermentasi jamur Aspergillus sp. RM-NS-AL-AM(2) pada media beras tanpa penambahan garam menunjukkan aktivitas tertinggi terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 dengan diameter zona hambat 5,77 0,12 mm. Ekstrak dari jamur tersebut yang diperoleh dari fermentasi pada media beras dengan suplementasi garam menunjukkan aktivitas tertinggi terhadap Candida albicans ATCC 10231 dengan diameter zona hambat sebesar 6,66 0,46 mm. Ekstrak ini juga menunjukkan aktivitas antioksidan kuat dengan nilai IC50=21,68 0,92 µg/mL. Hasil tersebut menunjukkan potensi jamur Aspergillus sp. RM-NS-AL-AM(2) untuk dieksplorasi senyawa bioaktifnya, terutama sebagai antimikroba dan antioksidan.

Downloads

Published

30-08-2025

Most read articles by the same author(s)